Senin, 25 November 2013

sabar --> menahan, menerima atau menikmati?


//agenda senin sore saya kali ini seperti minggu2 sebelumnya, menyambangi masjid yg berada d timur kos sy, terhitung 2 minggu(2x senin) saya absen dikajian ini, alhamdulillah sore ini dimudahkan langkahnya menuju Nurul Ashri, masjid yg slalu dipenuhi oleh jamaah dan santri2 para pecinta Al-Qur'an, smoga masjid Nurul Ashri semakin makmur dan menjadi oase d ditengah hiruk pikuk warga deresan dan sekitarnya.//

Tafsir QS An Nuur[24]: 54 bersama Ustadz Syatori Abdurrouf
قُلْ أَطيعُوا اللهَ وَ أَطيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّما عَلَيْهِ ما حُمِّلَ وَ عَلَيْكُمْ ما حُمِّلْتُمْ وَ إِنْ تُطيعُوهُ تَهْتَدُوا وَما عَلَى  الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلاغُ الْمُبي
 Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
(QS: An-Nuur Ayat: 54)
Pada ayat 54 ini jelas bahwa kita diperintahkan untuk taat kepada Allah dan kepada rasul,
hakekatnya manusia dilahirkan ke alam dunia dengan tabiat taat (tunduk pada hukum kehidupan), yaitu tunduk kepada hukum Allah SWT. 
طَاعَةٌ --> segala yang pantas dipersembahkan untuk Allah SWT. ketaatan diukur dari setiap hati yang kita hadirkan.

hati punya kemampuan untuk menemukan dan merasakan kebaikan dalam segala keadaan. manusia memiliki kemampuan hati yang berbeda-beda untuk menemukan & merasakan kebaikan dalam segala hal.

apajadinya kebaikan yang kita usahakan berbuah kekecewaan? pasti setiap orang memiliki respon yang berbeda-beda, sebagai muslim kita diperintahkan untuk sabarmenghadapinya.

seperti tercantum pada (QS: Ali_Imran: 133-134), tanda2 orang yang masuk surga:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤
133. Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit[1], dan orang-orang yang menahan amarahnya[2] dan mema'afkan (kesalahan) orang lain[3]. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan[4].

ada beberapa  tipe Sabar :
  1. menahan
  2. menerima
  3. menikmati
> Kriteria sabar menahan:
  • merasa pedih
  • menahan kepedihan dan tidak mengeluhkannya kepada siapapun
  • tidak berprasangka buruk kepada Allah SWT
  • tetap ingin berlaku baik
> kriteria sabar menerima:
  • lapang dan ikhlas
  • mengerti rahasia kebaikan dibalik kejadian
  • tetap berprasangka baik kepada Allah SWT
  • terus bersemangat untuk beramal (istiqomah)
>kriteria sabar menikmati:
  • lapang dan ikhlas
  • merasakan nikamat kebaikan dibalik kejadian
  • terus berprasangka baik kepada Allah SWT
  • semakin menambah dan meningkatkan amal baik.
#sabar yang Menahan --> akan menjadi kaffarah dzunub, atau kata lainnya menjadi pembersih dosa. sabar tipe menahan ini tidak mendapatkan pahala karena sudsh untuk membersihkan dosa itu.

#sabar yang Menerima --> akan menjadi ziyadah tsawab, sabar tipe ini mendapat pahala karena telah merasa lapang dan ikhlas akan apa yang terjadi padanya.

#sabar yang menikmati --> akan menjadi rafi'ud darajat, pada tipe ini sabar akan berbuah diangkatnya derajat karena dengan bersabar semakin bertambah dan meningkatnya amal baik kita.

termasuk yang manakah kita dalam menghadapi kekecewaan?
(semoga bermanfaat, terutama sebagai pengingat untuk diri saya pribadi)

semoga Allah SWT selalu bersama kita ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar